Mengapa Sulit Khusyu' dalam sholat?
Assalamu'alaikum warohmatullah wabarokatuh
Sholat adalah sesuatu hal yang sangat penting dalam diri seorang muslim. Karna sholat adalah amalan pertama yang akan dimintai pertanggungjawabannya di hari pembalasan nanti. Kekhusukan dalam sholat merupakan suatu anugerah yang sangat besar dari Allah bagi kita. Namun tak sedikit juga dari kita yang merasa kesulitan untuk mencapai khusuk itu. Beberapa hal yang membuat kita sulit untuk mencapai khusuk dalam sholat. Diantaranya adalah :

1, Karena kita belum mengenal Allah kecuali sebatas Tuhan, belum mengenal
Sifat, Af'al & AsmaNYA. DIa yg menciptakan manusia, hewan,
tumbuh2an, aku, tubuhku, mataku, telingaku, jantungku, istriku, anak2ku,
semua yg kulihat, semua yg kudengar, semua yg bergerak, semua yg berada
dilangit & dibumi, semua dihidupkanNYA " Al Muhyi" & semua akan
dimatikanNYA "Al Mumiitu", semua tunduk
dalam kehendak "Al Muriidu" & kekuasaanNYA "Al Qodiiru", DIAlah yg
mengatur semuanya "Ar Robbu", DIAlah yg mengusai sekaligus memiliki
semuanya "Al Maaliku" (QS3:26-27). DIa Maha Menatap "Al Bashiiru" tahu
persis hati, pikiran & lintasan pikiran kita & DIA Maha
Mendengar "As Samiiu'" mendengar gesekan daun, langkah semut &
rintihan hati hambaNYA, Lantas sadarkah kita bahwa DIA YANG SEGALA
GALANYA yg kita hadapi dalam sholat selama ini?, Bisakah hati &
pikiran kita lari saat sholat sementara DIA MENATAP hati pikiran kita?
Kalau begitu kok bisa ma'siyat sementara DIA TERUS MENERUS MEMPERHATIKAN
kita?
2. Karena
belum faham bacaan, makna, hikmah, keutamaan, syarat & rukun
sholat. Maka jadilah "sukaaro" sholat mabuk alias sholat tanpa rasa,
tanpa pemahaman, tanpa penghayatan, tanpa keyaqinan, kosong, hampa,
seakan robot jasad tanpa ruh, "alkusaala" malah terasa beban, buru buru
pengen cepat selesanya, kebiasaannya menunda nunda waktunya, gerak
sholatnya cepat seperti ayam matok.
surah & bacaan sholatpun komat kamit. Sahabatku, simaklah Kalam
ALLAH ini, "...JANGANLAH KALIAN MENEGAKKAN SHOLAT, SEDANGKAN KALIAN
DALAM KEADAAN MABUK, SAMPAI KALIAN BENAR BENAR FAHAM APA APA YANG KALIAN
BACA DALAM SHOLAT KALIAN" (QS4:43). Lihat orang mabuk berkata berbuat
tetapi tidak sadar apa yg dikatakan & apa yg diperbuat, lihat orang
sholat berdiri, bertakbir, baca ayat, ruku', sujud, tahiyyat &
salam, tetapi tidak sadar bahwa ia sedang berdiri, ruku' sujud menghadap
PENCINTA LANGIT & BUMI...tidak sadar bahwa ia sedang berdialog dg
PENCIPTA DIRINYA, YANG MAHA MENENTUKAN SEGALA GALANYA!
3. Karena tdk sadar bahwa sholat itu adalah "Almuhadatsah bainal makhluqi wa
Khooliqi" dialog hamba kpd Kholiqnya. "Apabila salah seorang dari kalian
sholat, sebenarnya ia sedang berkomukasi dg ALLAH" (HR Bukhori Muslim).
Coba perhatikan dari adzan, panggilan waktu menghadapNYA, yg
dipanggilpun yg berSYAHADAT, "Asyhaaduallaa ilaaha illallah wa ashhadu anna
Muhammadar Rasulullah", yg tdk beriman tdk dipanggil, krn itulah
Rasulullah mengingatkan, "Yang membedakan kita dg org kafir adalah
sholat, maka siapa dg SENGAJA MENINGGALKAN SHOLAT maka sungguh ia sudah
BERPERANGAI seperti orang kafir". Menutup aurat krn memang menghadapNYA,
menghadap qiblat krn memang fokus jasad ruh, hati pikiran kpdNYA,
apalagi berjamaah jadi rapi shof, & seluruh duniapun satu arah
qiblat, lalu bersuci krn memang menghadap MAHA SUCI, lalu berdiri tegap,
takbir, membaca ifitah "inn wajjahtu wajhiyalilldzi fathoros samaawati
wal ardho" hamba datang menghadapMU duhai PENCIPTA LANGIT & bumi,
tunduk patuh taat padaMU...inilah diantara komunikasi sholat yg belum
difahami, lantas bagaimana khusyu' tanpa kesadaran ini?
4. Krn
sedikit kita yg faham bahwa dlm sholat takala membaca Alfatihah
terjadi dialog hamba dg RABBnya. Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda,
"Barang siapa membaca surat al-Fatihah, setiap ayat yg dibaca itu
langsung dijawab oleh ALLAH", lalu Rasulullah menyampaikan ketika
seorang hamba berkata, ''Segala puji bagi ALLAH, TUHAN seru sekalian
alam". ALLAH menjawab, "Hamba-KU telah
memuji-KU". Seorang hamba berkata, ''Yang Maha Pengasih, lagi Maha
Penyayang". ALLAH menjawab, "Hamba-KU memuji-KU". Seorang hamba berkata,
''RAJA di Hari Pengadilan". ALLAH menjawab, "Hamba-KU mengagungkan
Diri-KU. Hamba-KU berserah diri kpd-KU". Seorang hamba berkata, ''Hanya
ENGKAUlah yg kami sembah, & hanya kpd-MU kami memohon pertolongan".
ALLAH menjawab, "Inilah pertengahan antara AKU & hamba-KU, &
bagi hamba-KU apa yg dia minta AKU berikan". Seorang hamba berkata,
''Tunjukilah kami jalan yg lurus, jalan yg telah ENGKAU anugerahkan kpd
mrk, bukan mrk yg kena murka & bukan mrk yg sesat.'' ALLAH menjawab,
"Ini milik hamba-KU, & bagi hamba-KU apa yg dia minta AKU berikan".
(Hadist Qudsi, HR Muslim). Krn itu sahabatku, mulailah bacanya pelan2
dg kesadaran & keyaqinan "THUMA'NINAH", sungguh ALLAH menjawab stp
ayat yg kita baca...
5. Krn
"hubbub dunya" sgt mencintai dunia, "the money is the first and the
final of life, no money no happy" sehingga hati pikirannya selalu
dipenuhi oleh segala sesuatu yg bersifat duniawi, duit, dolar, makan
minum, keluarga, target2 bisnis, masalah2, berkhayal dsb, & itulah
yg di ingat ingat dalam sholat, sampai apa yg disebut oleh Rasulullah,
"hatta yansa kam rok atan laka" sampai
ia lupa sudah BERAPA RAKAAT IA SUDAH SHOLAT", maka tidak heran saat
sholat yg semestinya hati pikirannya fokus dalam sholat malah ingat
dunia. Sahabatku, simaklah Kalam ALLAH surah Al Maa'uun ayat 4 & 5,
"CELAKALAH orang2 yg mengerjakan sholat yg HATI PIKIRANNYA LALAI kepada
ALLAH". Lalai hatinya krn dunia "ball tu'tsiruunal hayaatad dunya" (QS
87:16). Krn itu sadarilah hidup kita tidak lama di dunia yg fana ini,
sholatlah seakan sholat terakhir hidup, simaklah sabda Rasulullah, "Bila
engkau melakukan sholat maka sholatlah kamu, seperti orang yang akan
meninggalkan alam fana" (HR Ibnu Majah & Imam Ahmad).
6. Krn
makan minum yg haram. Baik secara zat "lizaatihi" seperti, anjing,
babi, alkohol, narkoba dsb, atau cara mencarinya dg cara haram,
"linailihi", walaupun halal zatnya seperti makan tempe tahu halal tetapi
karena cara mencarinya dg berdusta, menipu, sumpah palsu, terima
sogokan, korupsi dsb, maka tetap haram, seakan ia makan Tempe tahu
tetapi sebenarnya ia makan anjing &
babi, itulah yg disebut "rijsun min amalisy syaithon". Najis karena
amalnya, atau "roddudzdzakaat" karena menolak zakat, maka hartanya
bercampur dg hak faqir miskin, kotorlah hartanya. Semuanya menjadi hijab
hati & hijab hubungan kpd ALLAH, walhasil sholatnyapun tidak
diterima, ALLAH "SUBBUUHUN" MAHA SUCI hanya menerima yg suci. Ingat
komentar Rasul pd orang yg menangis ta'kala berdoa, "hampir saja aku
mengira doanya diijabah ALLAH, namun Jibril memberitahuku bahwa orang
itu suka menipu, lantas bagaimana ALLAH menjawab si penipu, pakaian
& makanannya dari hasil menzholimi orang lain?" SADARILAH saat
sholat kita BERHADAPAN ZAT YANG MAHA SUCI!
7. Krn
sholatnya masih disertai "Al fahsyau" berbuat ma' siyat seperti
berdusta, mabuk, buka aurat, berjudi, berzina, dari zina mata melihat yg
porno, tangan meraba, pikiran berkhayal sampai zina kemaluan,
"adzdzunuubu kaafilatul quluubi" dosa dosa ma'siyat itu menjadi "cover"
penutup hati, Alwaqi, guru imam Syafii' berkata, "nurullahi la yuhda lil
a'shi", sungguh cahaya NUR HIDAYAH
ALLAH tdk akan masuk pada hati yg tertutup gelap krn ma'siyat. Inilah
kebanyakan yg terjadi pada "tukang sholat" bukan "Penegak Sholat", STMJ
sholat rajin ma'siyat tekun, ritual rutinitas tanpa disertai amal yg
berkwalitas, hasilnya lagi lagi kosong, tdk ada "atsar" pengaruh, ini
sekaligus menjadi jawaban mengapa ada orang sholat tetapi sulit
khusyu'...ya bagaimana khusyu' ma'siyat terus sich!. Imam Ghazali
berkata, "Sungguh, sekali dusta sudah cukup membuat sholatnya terhijab
kpd RABBnya".
8. Krn
sholatnya disertai "al mungkar", berbuat zholim, menganiaya, menipu,
menggunjing, memfitnah, merendahkan orang lain, menghina, memukul
apalagi sampai membunuh orang lain. Ini pun menjadi HIJAB BESAR, krn
ALLAH hanya menerima ibadah yg membuat hamba itu MENGHINAKAN DIRI
dihadapanNYA & yg MEMBUAT dirinya BERAHKLAK MULIA kpd MAHLUKNYA.
Cukup sholat itu akan dianggap dusta
kalau tidak memperhatikan yatim piatu & faqir miskin (QS 107:1-3).
"Cuek, masa bodoh, pelit, emangnya gue pikiran"dsb sudah cukup dianggap
pendusta sholat, pendusta agama apalagi sampai berbuat aniaya, & ini
semua bukan akhlak hamba ALLAH yg sholat, orang sholat itu belas kasih,
santun, pemaaf, murah senyum, dermawan & rendah hati.
9. Krn
"Ath thobiah assayyiah" masih punya sifat tabiat buruk seperti sombong,
diam diam merendahkan orang lain, dengki, dendam, pemarah, buruk
sangka, riya, sum'ah, ujub bangga diri dsb. Sehingga sholatnya tdk
membawa pengaruh apa apa bahkan bisa jadi sholatnya menjadi fitnah krn
ia melakukan bukan krn ALLAH, tetapi "Yurounnaas" riya, krn ingin pujian
& perhatian manusia (QS 107:6) atau diam diam saat sholat krn
diangkat sbg imam atau pandai ilmu atau bacaannya sgt bagus atau krn
rajinnya sholat ia bangga diri, dlm hatinya, "tdk ada org lebih pantas
menjadi imam selain aku", "tdk ada orang sealim aku di musholla ini",
"tdk ada suara sebagus bacaanku" dst. Inilah yg disebut ujub, "innama
yataqobbALLAH minal mutawadhiin" ALLAH hanya menerima hamba yg benar2
lurus niatnya disertai penuh kerendahan diri dihadapanNYA, SUBHANALLAH.
10. Krn
"goirul isti'daadi" tdk mempersiapkan diri secara maksimal menghadap
ALLAH, seperti pakaian kurang bersih, kurang rapi padahal ada pakaian
bersih & rapi, mukena yang bau apek atau badan yang masih kotor
padahal masih bisa membersihkan, atau tempat ibadah kurang bersih, atau
dg sengaja mengulur ulur waktu sholat, Imam Ghazali berkata, "Siapa dg
sengaja mengulur waktu sholat tanpa alasan yg dibenarkan Syar'i maka
sungguh setengah kekhusyuan telah hilang dari sholatnya", berarti org yg
memperhatikan sholat diawal waktu itu sungguh telah meraih setengah
kekhusyuan. Kemudian membiarkan diri tdk faham sholat dg tdk mau
meningkatkannya untuk belajar, akhirnya sholat hanya sekedar2 maka
hasilnyapun sekedar2, tdk heran sholatnya tdk berpengaruh dlm
kesehariannya. Sahabatku, tentu beda hasilnya mrk yg sungguh2 belajar
& mempersiapkan diri untuk sholat dg yg sekedar2, atau malas sholat.
Semoga catatan ini bisa menjadikan kita untuk lebih memahami dan mengerti arti sholat sehingga Allah memberikan anugerah_Nya kepada kita berupa kekhusukan dalam sholat. Aamiin aamiin ya robbal 'alamin....
Wassalamu'alaikum warohmatullah wabarokatuh.
Disadur dari : Tauziah Ustad K.H. Arifin Ilham.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar